Jumat, 30 Maret 2012

PENATALAKSANAAN PRE,INTRA DAN POST OPERATIF

PENATA LAKSANAAN KEPERAWATAN PERI OPERATIF, INTRAOPERATIF DAN PASKA OPERATIF OLEH : MOH. ARIF S,KEP 1. KEPERAWATAN PERI OPERATIF Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawtan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien kata “Prei Operatif” adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga pase pengalaman pembedahan pera operatif intra operatif dan pasca operatif. Masing-masing dari setiap pase ini dimulai dan berakhir pada waktu tertentu dalam urutan peristiwa yang mebnetuk pengalaman bedah dan masing-masing mencakup rentang perilaku dan aktipitas keperawatan yang luas yang dilakukan oleh perawat dengan menggunakan peroses keperawatan dan standar keperawatan. Pase pra operatif peran keperawatan dimulai ketika keputusan untuk interpensi bedah dibuat dan berkahir ketiak pasien dikirim kemeja operasi. Lingkup aktifitas keperawatan tersebut dapat mencakup : 1. Penetapan pengkajian dasar pasien ditatanan kelinik atau dirumah 2. menjalani wawancara pera operatif 3. menyiapkan pasien untuk anestesi yang deberikan dan pembedahan. 4. membatasi melakukan pengkajian pasien pra operatif ditempat ruang operasi. 2. PASE INTARA OPERATIF Keperawatan mulai ketika pasien masuk atau dipindah ke Departemen Bedah dan berakhir saat pasien dipeindahkan ke Ruang Pemulihan (Reco Verry Room). Lingkup aktifitas keperawatan dapat meliputi : 1. Memasang infus (IV) 2. memberikan medikasi Intavena 3. melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga kerselamatan pasien 3. PASE PASCA OPERATIF Dimulai dengan masuknya pasien keruang pemulihan dan berakhir dengan epaluasi tindaka lanjut pada tatanan kelinik atau dirumah. Pada pase paska operatif langsung, pokus termasuk mengkaji efek dari agens anestesia, dan memantau fungsi pital serta mencegah komplikasi, kemudian berpokus pada peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan perawatan tindak lanjut, dan rujukan yang penting untuk penymebuhan yang berhasil dan rehabilitasi yang diikuti dengan pemulangan. Setiap pase ditelaah lebih detil lagi dalam unit ini. Kapan berkaitan dan memungkinkan proses keperawatan pengkajian, diagnosa, perencanaan, imterpensi, dan efaluasi diuraikan. TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN Pengkajian meliputi : a. Mengepaluasi paktor Fisik b. Faktor fisikologis secara luas Seperti status nutrisi dan pengunaan bahan keimia status pernapasan status kardiovaskuler fungsi hevatif dan ginjal fungsi imunologi informet consent pendidikan pasien praoperatif dll. 2. DIAGNOSA Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keprawatan peraoperatif manyor pasien bedah dapat mencakup : a. Ansietas yang berhubungan dengan pengalaman bedah ( Anestesi, nyeri ) dan hasil akhir dari pembedahan b. Defisit pengetahuan mengenai prosedur dan protokol praoperatif dan harapan pascaopertif 3. PERENCANAAN DAN IMPELEMENTASI Tujuan : - Tujuan utama pasien bedah dapat meliputi menghilangkan ansietas praoperatif dan peningkatan pengetahuan tentang persiapan praoperatif dan harapan pascaoperatif. 4. INTERPENSI KEPERAWATAN Menurunkan ansietas praoperatif, penyuluhan pasien. 5. EVALUASI Hasil-hasil yang diharapkan : 1. Ansietas dikurangi : a. Mendiskusikan kehawatiran yang berkaitan dengan tipe anestesia dan induksi dengan ahli anestesi atau anestetis. b. Mendiskusikan kekawatiran saat-saat terakhir denga perawata atau dokter c. Mendiskusikan masalah-masalah finansial dengan pekerja sosial, bila diperlukan d. Meminta kunjungan pendeta bila diperlukan e. Benar-bernar relaks setelah dikunjungi oleh anggota tim kesehatan 2. Menyiapkan terhadap intervensi pembedahan a. Ikut serta dalam persiapan praoperatif b. Menunjukkan dan menggambarkan latihan yang diperkirakan akan dilakukan pasien setelah operasi c. Menelaah informasi tentang keperawatan pascaoperatif d. Menerima medikasi praanestesi e. Tetap berada di tempat tidur f. Relaks selama transformasi ke unit operasi g. Menyebutkan rasional penggunaan pagar tempat tidur INTERPENSI KEPERAWATAN PRAOPERATIF 1. NUTRISI DAN CAIRAN Bila pembedahan dijadwalkan untuk pagi hari, makanan mungkin diperbolehkan pada malam sebelumnya, pada pasien dihidrasi, dan terutama pada pasien lansia, cairan peroral sering kali dianjurkan sebelum operasi dilakukan. Selain itu, cairan mungkin akan diresepkan secara interapena, terutama pada pasien yang tidak mampu minum. Jika pembedahan dijadwalkan siang hari tidak melibatkan saluran gastrointestinal manapun, sarapan pagi lunak bisa saja diberikan. Makanan atau cairan peroral harus sudah tidak diberikan delapan sampai sepuluh jam sebelum operasi untuk orang dewasa tiga sampai empat jam untuk anak-anak. Tujuan menunda pemberian makanan sebelum pembedahan adalah untuk mencegah aspirasi. Aspirasi terjadi ketika makan dan air mengalami regurgitasi dari labung dan masuk kedalam sistem paru. Material yang terhirup tersebut bentindak sebagai benda asing, yang mengiritasi dan menyebabkan raksi implasi yang mengganggu pertukaran yang adi kuat dari udara. Aspirasi merupakan masalah serius dan menyebabkan angka motalitas yang tinggi (60% sampai 70%) ketika hal tersebut terjadi. Pasein bedah yang lansia bahkan berisiko lebih tinggi lagi terhadap aspirasi. 2. PERSIPAN INTESTINAL Pembersihan dengan enema atau laksatif mungkin dilakukan pada malam sebelum operasi dan mungkin diulang jika tidak efektif. Pembersihan adalah untuk mencegah depekasi selama anestesi atau untuk mencegah traoma yang tidak dinginkan pada intestinal selama pembedahan abdomen. Selain itu pula mungkin diresepkan antibiotik untuk mengurangi plora usus 3. PERSIPAN KULIT PRAOPERATIF Tujuan dari persipan kulit praoperatif adalah - mengurangi sumber bakteri tanpa mencedari kulit. - Menganjurkan pasien mandi menggunakan sabun yang mengandung diterjen gernisida untuk membersihkan area kulit selama beberapa hari sebelum pembedahan untuk mengurangi jumlah organisme kulit ini dapat dilakukan dirumah - Sebelum operasi pasien harus mandi air hangat serta menggunakan sabun betadin dan hal ini dilakukan pada malam sebelumnya. - Tujuan untuk menjadwalkan mandi pembersihan sedikit mungkin dengan waktu pembedahan mengurangi resiko kontaminasi kulit terhadap luka bedah - Mencuci rambut sehari sebelum pembedahan kecuali kondisi pasien tidak memungkin hal tersebut - Amat disarankan agar rambut disekitar operasi tidak dicukur karena dikahawtirkan sumber pertumbuhan bakteri, makin jauh interpal bercukur dan operasi, makin tinggi angka inpeksi luka pascaoperatif. Kulit yang dibersihkan dengan baik tetapi tidak dicukur sering jarang menyuliktan dibanding dengan kulit yang dicukur. Protokol untuk persipan kulit berpariasi banyak ahli bedah lebih menyukai rambut dibersihkan dari areal yang dioperasi. Salah satu pendekatan menyangkut penggunaan alat cukur listrik untuk mencukur rambut 1 sampai 2 mm dari kulit supaya jangan melukai kulit. Alat cukur harus dibersihkan dengan seksama setelah digunakan. Pendekatan lain adalah krem penghilang rambut, dioleskan secara merata 1,25 cm diatas keseluruhan daerah operasi, krem dibiarkan pada kulit selama 10 menit (bergantung pada inturksi pada kemasan), krem dibersihkan dengan spon kasa atau spatel lidah yang telah dibasahi. Kemudian dibilas dengan sabun dan air dan dikeringkan dengan baik keuntungannya adalah kulit bersih halus dan baik dan pembuangan rambut yang tidak dikuat dapat dicegah. INTERVENSI KEPERAWATAN PRAOPERATIF SEGERA Pasien dipakaikan baju rumah sakit yang diberikan tidak terikat dan terbuka bagian belakangnya. Jika pasien memiliki rambut yang panjang, rambut tersebut mungkin diikat, jepit rambut dilepas seluruh rambut ditutup dengan topi operasi yang terbuat dari kertas sekali pakai. Mulut pasien diinspeksi, dan gigi palsu atau mungkin ikat gigi dilepaskan. Jika dibiarkan didalam mulut alat akan dengan mudah jatuh kebelakang tenggorokan selam induksi anestesi dan menyebabkan obstruksi pernapasan. Perhiasan tidak dikenakan keruang operasi, bahkan cincin kawin sekalipun harus dilepas. Jika pasien menolak untuk melepaskan cincinnya, sehelai kasa kecil disisipkan melalui cicin dan ikatkan dengan kuat ke pergelangan tangan pasien. Semua barang berharga, termasuk gigi palsu dan alat-alat protetik, diberi label nama pasien dengan jelas dan disimpan ditempat yang aman sesuai dengan kebijaksanaan rumah sakit. Semua pasien (kecuali mereka dengan gangguan urologi) harus buang air kecil tepat sebelum masuk ruang operasi untuk menigkatkan kontinen selama pembedahan abdomen bagian bawah dan untuk memudahkan mengakses organ-organ abdomen. Kateterisasi tidak harus dilakukan kecuali dalam keadaan kedaruratan atau ketika diperlukan untuk memastikan pengosongan kandung kemih dengan memasang indwelling kateter. Dalam contoh ini, kateter tersebut harus dihubungkan dengan sistem drainase tertutup. Urine yang dikeluarkan diukur dan jumlah serta waktu berkemih dicatat pada catatan praoperatif.

1 komentar:

  1. How to find your casino online in India - JTM Hub
    If you are looking for 안양 출장샵 an online 용인 출장마사지 casino in India you must 군산 출장안마 try 용인 출장샵 to find your casino 세종특별자치 출장샵 online in India. This list will take you a few minutes

    BalasHapus